Jumat, 05 Oktober 2012

Makalah KDPK Posisi dan Ambulasi


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan seluruh alam, atas rahmat dan hidayah-Nya kami akhirnya dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul “Posisi dan Ambulasi”.

Makalah ini berisi pengertian dan cara-cara untuk melakukan Posisi dan Ambulasi, yaitu Latihan Posisi (posisi fowler, posisi sim, posisi trendelenburg, posisi dorsal recumbent, posisi litotomi, posisi genu pektoral / knee chest). Ambulasi ( duduk di tempat tidur, turun dan berdiri, membantu berjalan dan membantu memindahakan pasien ).

Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, penulis berharap agar pembaca mendapatkan pengetahuan yang lebih baik dan tulisan ini dapat di mengerti.

Mengingat proses penulisan makalah ini kami rasakan masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis selalu membuka diri untuk menerima berbagai masukan dan kritik sehingga makalah ini dapat lebih sempurna dan bermanfaat.   














Madiun, 24 september 2011


                                                                                                           
Tim Penulis





DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan......................................................................................................... 1
1.1         Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2         Tujuan........................................................................................................... 1
1.2.1     Tujuan Umum.................................................................................... 1
1.2.2     Tujuan Khusus.................................................................................. 1
1.3         Manfaat ........................................................................................................  1
Bab II Pembahasan......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian......................................................................................................... 2
2.2 Klasifikasi.......................................................................................................... 2
2.3 Penatapelaksanaan........................................................................................ 3
Bab III Penutup................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 7
3.2 Saran.................................................................................................................. 7
Daftar Pustaka.................................................................................................................. 8
















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Mekanika tubuh merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal untuk mempertahankan keseimbangan tubuh. Prinsip mekanika tubuh, pergerakan dasar dalam mekanika tubuh merupakan kebutuhan  mekanika tubuh dan ambulasi. Untuk menilai kemampuan pasien dalam penggunaan mekanika tubuh dengan baik, penggunaan alat bantu gerak, cara menggapai benda, naik/turun dan berjalan adalah dengan cara melakukan proses keperawatan pada pasien melalui pengkajian, diagnosa, intervensi dan tindakan keperawatan. Dengan adanya proses keperawatan pada pasien dengan gangguan ambulasi ditujukan untuk menjaga keamanan ambulasi, meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas, mencegah komplikasi dari imobilitas dan meningkatkan harga diri serta kemandirian.

1.2  Tujuan
       1.2.1 Tujuan Umum
    Untuk memenuhi tugas mata kuliah kebutuhan dasar manusia yang diberikan oleh Bu Lilla Maria, S. Kep,Ns selaku dosen mata kuliah tersebut.
       1.2.2 Tujuan Khusus
·         Untuk memberikan bantuan kepada pasien untuk duduk di tempat tidur.
·         Untuk mengatur posisi di tempat tidur.
·         Untuk membantu memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda.
·         Untuk membantu pasien berjalan.

1.3  Manfaat
Mahasiswa dapat memberikan bantuan kepada pasien untuk duduk di tempat tidur, mengatur posisi di tempat tidur, membantu memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda, membantu pasien berjalan.












BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
A. Pengaturan Posisi
B. Ambulasi
 Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk melakukan latihan jalan atau berpindah tempat.

2.2 Klasifikasi
A. Posisi
I. Posisi Fowler
Posisi setengah duduk atau duduk, bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau di naikkan. Untuk fowler (45°-90°) dan semifowler (15°-45°). Di lakukan untuk mempertahankan kenyamanan, memfasilitasi fungsi pernapasan, dan untuk pasien pasca bedah.

II. Posisi Sim
Posisi miring kekanan atau kekiri. Posisi ini dilakuakan untuk memberikan kenyamanan dan memberikan obat melalui anus.

III. Posisi Trendelenburg
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari pada bagian kaki. Dilakukan untuk melancarkan peredaran darah keotak, dan pada pasien startle dan pada pasien yang dipasang skintraksi pada kakinya.

IV. Posisi Dorsal Recumbent
Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan). Dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses persalinan.

V. Posisi Litotomi
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya keatas bagian perut. Dilakukan untuk memeriksa genetalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.




VI. Posisi Genu Pektoral
Posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian atas tempat tidur. Dilakukan untuk memeriksa daerah rectum dan sigmoid dan untuk membantu merubah letak kepala janin pada bayi yang sungsang.

B. Ambulasi
I. Duduk di tempat di atas tempat tidur
II. Turun dan berdiri
III.Membantu berjalan
IV.Membantu memindahkan pasien

2.3 Penatapelaksanaan
A. Macam-macam Posisi
I. Posisi Fowler
Alat dan Bahan
        Penompang / Bantal
Cara pelaksanaan :
1.    Cuci tangan
2.    Tinggikan kepala tempat tidur 45-60°
3.    Topangkan kepala diatas tempat tidur atau bantal kecil
4.    Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila pasien tidak dapat mengontrolnya secara sadar atau tidak dapat menggunakan tangan dan lengan.
5.    Tempatkan bantal tipis di punggung bawah.
6.    Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk dibawah paha
7.    Tempatkan bantal kecil atau gulungan dibawah pergelangan kaki
8.    Tempatkan papan kaki didasar telapak kaki pasien
9.    Turunkan tempat tidur
10.  Observasi posisi kesejajaran tubuh,tingkat kenyamanan,dan titik potensi tekanan
11.  Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
12.  Catat prosedur termasuk: posisi yang ditetapkan, kondisi kulit, gerakan sendi, kemampuan pasien membantu bergerak, dan kenyamanan pasien.







II. Posisi Sim
Alat dan Bahan
     Bantal
Cara pelaksanaan :
     1. Cuci Tanagan.
     2. Tempatkan kepala datar di tempat tidur.
     3. Tempatkan pasien dalam posisi terlentang.
     4. Posisikan pasien dalam posisi miring yang sebagian paeda abdomen
     5. Tempatkan bantal kecil dibawah kepala.
6. Tempatkan bantal dibawah lengan atas yang difleksikan,yang menyokong lengan setinggi bahu.Sokong lengan ini diatas tempat tidur.

III. Posisi Trendelenburg

Alat dan Bahan :
            1. Bantal
            2. Tempat tidur khusus
            3. Balok penompang kaki tempat tidur (opsional)
                   Cara pelaksanaan :
            1. Cuci tangan
            2. Pasien dalam keadaan berbaring terlentang
            3. Tempatkan bantal diantara kepala dan ujung tempat tidur pasien.
            4. Tempatkan bantal dibawah lipatan lutut
            5. Tempatkan balok penopang dibagian kaki tempat tidur
            6. Atur tempat tidur khusus dengan meninggikanbagian kaki pasien
            7. Cuci tangan.

IV. Posisi Dorsal Recumbent
Alat dan Bahan :
            1. Bantal
            2. Tempat tidur khusus
            3. Selimut
Cara pelaksanaan :
            1. Cuci tangan
            2. Pasien dalam keadaan berbaring
            3. Pakaian bawah dibuka
            4. Tekuk lutut dan direnggangkan
5. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.




V. Posisi Litotomi
Alat dan Bahan :
     1. Bantal
     2. Tempat tidur khusus
     3. Selimut
Cara Pelaksanaan :
     1. Cuci tangan
     2. Pasien dalam keadaan berbaring terlentang
     3. Angkat kedua paha dan tarik keatas abdomen
4. Tungkai bawah membentuk sudut 90° terhadap paha
5. Letakkan bagian lutut/kaki pada penyangga kaki ditempat khusus untuk posisi litotomi
6. Pasang selimut
7. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

VI. Posisi Genu Pektoral (Knee Chest)
Alat dan Bahan :
            1. Tempat tidur
            2. Selimut
Cara Pelaksanaan :
            1. Cuci tangan
            2. Minta pasien untuk mengambil posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada matras tempat tidur.
3. Pasang selimut untuk menutupi daerah parineal pasien
4. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

B. Ambulasi
a. Duduk ditempat di atas tempat tidur
     Cara pelaksanaan :
1.    Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
2.    Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badannya, dengan telapak tangan menghadap ke bawah.
3.    Berdirilah di samping tempat tidur, kemudian letakkan tangan pada bahu pasien.
4.    Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang/bantal.





            b.  Turun dan berdiri
                 Cara pelaksanaan :
1.    Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
2.    Atur kursi roda dalam posisi terkunci.
3.    Berdirilah menghadap pasien dengan kedua kaki merenggang.
4.    Fleksikan lutut dan pinggang anda.
5.    Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangannya di bahu Anda dan letakkan kedua tangan  Anda di samping kanan kiri pinggang pasien.
6.    Ketika pasien melangkah ke lantai, tahan lutut Anda pada lutut pasien.
7.    Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara nyaman.

c.  Membantu berjalan  
     Cara pelaksaan :
1.    Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
2.    Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau memegang telapak tangan anda.
3.    Berdirilah di samping pasien serta pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien.
4.    Bantu pasien untuk jalan.

d. Membantu Ambulasi dengan Memindahkan pasien
      Cara pelaksanaan :
1.    Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
2.    Atur branchard dalam posisi terkunci
3.    Bantu pasien dengan 2-3 orang
4.    Berdiri menghadap pasien
5.    Silangkan tangan pasien di depan dada
6.    Tekuk lutut anda,kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.orang kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien dan orang ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
7.    Angkat Bersama-sama dan pindahkan ke branchard
8.    Atur posisi pasien di branchard.



BAB III
PENUTUP

1.1         Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari makalah posisi dan ambulasi yaitu kita membantu pasien agar otot-ototnya tidak tegang dan berjalan baik sebagaimana mestinya, serta para pasien segera pulih seperti kondisi semula bila dilakukannya cara-cara posisi dan ambulasi secara benar.
1.2         Saran
Sarannya yaitu pada pasien nifas disarankan untuk melakukan posisi dan ambulasi segera mungkin, karena untuk memulihkan kembali fungsi sendi dan muskuloskeletal pada pasien.



                                          

























Daftar Pustaka

·         Allen, Carol Vestal. 1998. Memehami proses keperawatan dengan pendekatan latihan. Ahli bahasa Cristantie Effendy. EGC : Jakarta.
·         Uliyah Musrifatul dan . 2008 . Ketrampilan dasar praktek klinik. Surabaya : Salemba Medika.