KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT. Tuhan seluruh alam, atas rahmat dan hidayah-Nya kami
akhirnya dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul “Posisi dan Ambulasi”.
Makalah
ini berisi pengertian dan cara-cara untuk melakukan Posisi dan Ambulasi, yaitu
Latihan Posisi (posisi fowler, posisi sim, posisi trendelenburg, posisi dorsal
recumbent, posisi litotomi, posisi genu pektoral / knee chest). Ambulasi (
duduk di tempat tidur, turun dan berdiri, membantu berjalan dan membantu
memindahakan pasien ).
Setelah
membaca dan mempelajari makalah ini, penulis berharap agar pembaca mendapatkan
pengetahuan yang lebih baik dan tulisan ini dapat di mengerti.
Mengingat
proses penulisan makalah ini kami rasakan masih jauh dari kesempurnaan, maka
penulis selalu membuka diri untuk menerima berbagai masukan dan kritik sehingga
makalah ini dapat lebih sempurna dan bermanfaat.
Madiun,
24 september 2011
Tim
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................................
i
Kata Pengantar.................................................................................................................
ii
Daftar Isi.............................................................................................................................
iii
Bab I Pendahuluan.........................................................................................................
1
1.1
Latar Belakang............................................................................................
1
1.2
Tujuan...........................................................................................................
1
1.2.1 Tujuan
Umum....................................................................................
1
1.2.2 Tujuan
Khusus..................................................................................
1
1.3
Manfaat ........................................................................................................ 1
Bab
II Pembahasan.........................................................................................................
2
2.1
Pengertian.........................................................................................................
2
2.2
Klasifikasi..........................................................................................................
2
2.3
Penatapelaksanaan........................................................................................
3
Bab
III Penutup.................................................................................................................
7
3.1
Kesimpulan.......................................................................................................
7
3.2
Saran..................................................................................................................
7
Daftar
Pustaka..................................................................................................................
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mekanika tubuh merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh. Prinsip mekanika tubuh, pergerakan dasar
dalam mekanika tubuh merupakan kebutuhan
mekanika tubuh dan ambulasi. Untuk menilai kemampuan pasien dalam
penggunaan mekanika tubuh dengan baik, penggunaan alat bantu gerak, cara
menggapai benda, naik/turun dan berjalan adalah dengan cara melakukan proses keperawatan pada pasien melalui
pengkajian, diagnosa, intervensi dan tindakan keperawatan. Dengan adanya proses
keperawatan pada pasien dengan gangguan ambulasi ditujukan untuk menjaga
keamanan ambulasi, meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas, mencegah
komplikasi dari imobilitas dan meningkatkan harga diri serta kemandirian.
1.2
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah kebutuhan dasar manusia yang diberikan oleh Bu Lilla Maria, S. Kep,Ns selaku dosen mata kuliah
tersebut.
1.2.2 Tujuan Khusus
·
Untuk memberikan bantuan kepada pasien
untuk duduk di tempat tidur.
·
Untuk mengatur posisi di tempat tidur.
·
Untuk membantu memindahkan pasien dari
tempat tidur ke kursi roda.
·
Untuk membantu pasien berjalan.
1.3
Manfaat
Mahasiswa dapat memberikan bantuan kepada pasien untuk duduk di tempat tidur, mengatur
posisi di tempat tidur, membantu memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi
roda, membantu pasien berjalan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
A. Pengaturan Posisi
B. Ambulasi
Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk
melakukan latihan jalan atau berpindah tempat.
2.2
Klasifikasi
A. Posisi
I. Posisi Fowler
Posisi
setengah duduk atau duduk, bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau di naikkan.
Untuk fowler (45°-90°)
dan semifowler (15°-45°).
Di lakukan untuk mempertahankan kenyamanan, memfasilitasi fungsi pernapasan,
dan untuk pasien pasca bedah.
II. Posisi Sim
Posisi
miring kekanan atau kekiri. Posisi ini dilakuakan untuk memberikan kenyamanan
dan memberikan obat melalui anus.
III. Posisi Trendelenburg
Posisi
pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari pada bagian
kaki. Dilakukan untuk melancarkan peredaran darah keotak, dan pada pasien
startle dan pada pasien yang dipasang skintraksi pada kakinya.
IV. Posisi Dorsal Recumbent
Posisi
berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan).
Dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses persalinan.
V. Posisi Litotomi
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat
kedua kaki dan menariknya keatas bagian perut. Dilakukan untuk memeriksa genetalia
pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.
VI. Posisi Genu Pektoral
Posisi
menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian atas tempat tidur.
Dilakukan untuk memeriksa daerah rectum dan sigmoid dan untuk membantu merubah letak
kepala janin pada bayi yang sungsang.
B. Ambulasi
I.
Duduk di tempat di atas tempat tidur
II.
Turun dan berdiri
III.Membantu
berjalan
IV.Membantu
memindahkan pasien
2.3 Penatapelaksanaan
I. Posisi Fowler
Alat dan Bahan
Penompang / Bantal
Cara pelaksanaan
:
1. Cuci tangan
2. Tinggikan kepala tempat tidur 45-60°
3. Topangkan kepala diatas tempat tidur atau bantal kecil
4. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila
pasien tidak dapat mengontrolnya secara sadar atau tidak dapat menggunakan
tangan dan lengan.
5. Tempatkan bantal tipis di punggung bawah.
6. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk dibawah
paha
7. Tempatkan bantal kecil atau gulungan dibawah
pergelangan kaki
8. Tempatkan papan kaki didasar telapak kaki pasien
9. Turunkan tempat tidur
10. Observasi posisi kesejajaran tubuh,tingkat
kenyamanan,dan titik potensi tekanan
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
12. Catat prosedur termasuk: posisi yang ditetapkan,
kondisi kulit, gerakan sendi, kemampuan pasien membantu bergerak, dan
kenyamanan pasien.
Alat dan Bahan
Bantal
Cara pelaksanaan :
1.
Cuci Tanagan.
2.
Tempatkan kepala datar di tempat tidur.
3.
Tempatkan pasien dalam posisi terlentang.
4.
Posisikan pasien dalam posisi miring yang sebagian paeda abdomen
5.
Tempatkan bantal kecil dibawah kepala.
6. Tempatkan
bantal dibawah lengan atas yang difleksikan,yang menyokong lengan setinggi
bahu.Sokong lengan ini diatas tempat tidur.
Alat dan
Bahan :
1. Bantal
2. Tempat tidur khusus
3. Balok penompang kaki tempat tidur
(opsional)
Cara pelaksanaan :
1. Cuci
tangan
2. Pasien dalam keadaan berbaring
terlentang
3. Tempatkan bantal diantara kepala
dan ujung tempat tidur pasien.
4.
Tempatkan bantal dibawah lipatan lutut
5. Tempatkan balok penopang dibagian
kaki tempat tidur
6. Atur tempat tidur khusus dengan
meninggikanbagian kaki pasien
7. Cuci tangan.
Alat dan
Bahan :
1. Bantal
2. Tempat tidur khusus
3. Selimut
Cara
pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Pasien dalam keadaan berbaring
3. Pakaian bawah dibuka
4. Tekuk lutut dan direnggangkan
5. Cuci
tangan setelah prosedur dilakukan.
Alat dan
Bahan :
1. Bantal
2. Tempat tidur khusus
3. Selimut
Cara
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Pasien dalam keadaan berbaring
terlentang
3. Angkat kedua paha dan tarik keatas
abdomen
4. Tungkai
bawah membentuk sudut 90° terhadap paha
5. Letakkan
bagian lutut/kaki pada penyangga kaki ditempat khusus untuk posisi litotomi
6. Pasang
selimut
7. Cuci
tangan setelah prosedur dilakukan.
Alat dan
Bahan :
1. Tempat tidur
2. Selimut
Cara Pelaksanaan :
1. Cuci
tangan
2. Minta pasien untuk mengambil
posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada matras
tempat tidur.
3. Pasang selimut untuk menutupi daerah parineal
pasien
4. Cuci
tangan setelah prosedur dilakukan.
B. Ambulasi
a. Duduk
ditempat di atas tempat tidur
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
2. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping
badannya, dengan telapak tangan menghadap ke bawah.
3. Berdirilah di samping tempat tidur, kemudian letakkan
tangan pada bahu pasien.
4. Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang/bantal.
b.
Turun dan berdiri
Cara pelaksanaan :
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
2. Atur kursi roda dalam posisi terkunci.
3. Berdirilah menghadap pasien dengan kedua kaki
merenggang.
4. Fleksikan lutut dan pinggang anda.
5. Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangannya di
bahu Anda dan letakkan kedua tangan Anda
di samping kanan kiri pinggang pasien.
6. Ketika pasien melangkah ke lantai, tahan lutut Anda
pada lutut pasien.
7. Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara
nyaman.
c. Membantu berjalan
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
2. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping
badan atau memegang telapak tangan anda.
3. Berdirilah di samping pasien serta pegang telapak dan
lengan tangan pada bahu pasien.
4. Bantu pasien untuk jalan.
d. Membantu
Ambulasi dengan Memindahkan pasien
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan
2. Atur branchard dalam posisi terkunci
3. Bantu pasien dengan 2-3 orang
4. Berdiri menghadap pasien
5. Silangkan tangan pasien di depan dada
6. Tekuk lutut anda,kemudian masukkan tangan ke bawah
tubuh pasien.orang kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien
dan orang ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
7. Angkat Bersama-sama dan pindahkan ke branchard
8. Atur posisi pasien di branchard.
BAB III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari makalah posisi
dan ambulasi yaitu kita membantu pasien agar otot-ototnya tidak tegang dan
berjalan baik sebagaimana mestinya, serta para pasien segera pulih seperti
kondisi semula bila dilakukannya cara-cara posisi dan ambulasi secara benar.
1.2
Saran
Sarannya yaitu pada pasien nifas
disarankan untuk melakukan posisi dan ambulasi segera mungkin, karena untuk
memulihkan kembali fungsi sendi dan muskuloskeletal pada pasien.
Daftar
Pustaka
·
Allen, Carol Vestal. 1998. Memehami proses keperawatan dengan
pendekatan latihan. Ahli bahasa Cristantie Effendy. EGC : Jakarta.
·
Uliyah Musrifatul dan . 2008 . Ketrampilan
dasar praktek klinik. Surabaya : Salemba Medika.